Modul 2.1.a.3 Mulai dari Diri Tentang Pembelajaran Berdiferensiasi
Menjawab Pertanyaan Modul 2.1.a.3 Mulai dari Diri Tentang Pembelajaran Berdiferensiasi
Bapak/ibu Calon Guru Penggerak(CGP) menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait Pembelajaran Berdiferensiasi yang tersedia di platform pembelajaran Daring yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah ini.Jawablah setiap pertanyaan sesuai dengan pemahaman bapak/ibu guru berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bapak/ibu guru selama menjadi seorang guru.
pengalaman saya yang paling berkesan pada kelas yang muridnya beragam(heterogen) yaitu memiliki keunggulan di mana guru bisa mendapatkan asisten dari siswa yang mempunyai kemampuan lebih. Proses pembelajaran tidak berpusat semata-semata hanya pada guru semata. Kelemahannya, sebagian murid --seperti halnya guru-- merasa lebih nyaman bekerja sama dengan murid yang mempunyai kemampuan sama, apalagi di atas rata-rata. Sementara murid yang dipaksa untuk menjadi asisten guru atau berperan membantu murid dengan kemampuan di bawah mereka, merasa harus memperlambat proses belajar, di mana seharusnya mereka sudah melangkah untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru. Siswa berkemampuan kurang bisa dianggap sumber persoalan yang memperlambat proses belajar mengajar, timbul stigma yang menyebabkan percaya diri hilang dari siswa berkemampuan rendah.
Di sinilah seorang guru , harus memetakan kemampuan murid, sehingga guru seharusnya merencanakan , melaksanakan pendidikan secara heterogen atau diferensiasi.Tetapi klau kita bisa mengelola dengan baik, heterogen nya murid, sebenarnya sangat asyik , menantang, serta menyenangkan.
Contoh alternatif Jawaban 2
Setiap Sekolah tentunya memiliki input murid yang beragam begitu pula ditempat saya mengajar. Baik itu agama dan kemampuan masing-masing individu, dan karakter murid. Pengalaman paling berkesan bagi saya pada tahun 2020, tepatnya ketika saya mengajar di kelas XI MIPA 2. Jumlah seluruh siswa dikelas itu ada sekitar 38 murid. Waktu pembelajaran Bahasa Jawa saat itu materi yang saya berikan mengenai pariwara atau dalam Bahasa Indonesia adalah iklan. Dan tentunya iklan berbahasa jawa. Pada saat itu kompetensi yang diharapkan agar murid mampu membuat iklan dengan berbahasa jawa.Tentunya jelas tidak mudah juga untuk membuat iklan tersebut. Tetapi murid-murid sangat antusias untuk membuatnya. Saya membebaskan murid untuk membuat iklan produk mereka sendiri tanpa harus menyontek yang sudah ada dipasaran. Ada yang membuat iklan layanan masyarakat dan iklan promosi barang ataupun jasa. Dari 38 murid ini, ada 1 murid perempuan yang membuat iklan menawarkan produk selimut. Dia mengemas iklannya dengan sangat sederhana, mudah dipahami, menarik dan sampai sekarang saya masih ingat betul kalimat iklannya. Kalimatnya yaitu” Selimut Anda” Lebih Baik dari selimut tetangga.
contoh alternatif jawaban 3
Pengalaman yang paling berkesan ketika saya mengajak anak praktikum bab magnet. Saat itu saya meminta anak membawa bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan keinginan mereka. Saya juga memberi kebebasan kepada mereka untuk memilih logam yang akan mereka jadikan magnet dengan cara yang mereka inginkan. Sebelumnya, saya sudah memberi tugas pada anak untuk berliterasi tentang cara-cara membuat magnet. Ternyata, saat praktikum, ada satu kelompok yang membuat elektromagnet dengan cara yang tidak lazim. anggota kelompok menghubungkan paku yang sudah dililitkan kawat dengan magnet batang yang saya bagikan, bukan dengan batu baterai. Dari sini saya tahu, ternyata kemampuan anak dalam memahami bacaan berbeda-beda. Akhirnya, saya memberikan arahan yang lebih banyak pada kelompok tersebut dibandingkan kelompok lain. Begitu juga pada saat menguji ketertarikan bahan yang dibawa anak dengan magnet. Ada anak yang sibuk bermain dengan magnet tapi tidak mengetahui apa sebetulnya tujuan anak tersebut melakukan praktik. Akhirnya, selain melakukan bimbingan kelompok kecil, saya juga melakukan bimbingan terhadap individu. Dalam melakukan proses pembelajaran di kelas dengan murid yang beragam, guru harus ekstra dalam memberikan layanan terhadap kebutuhan murid. layanan yang diberikan lebih fokus pada kelompok kecil dan individu.
2. Apa yang telah Anda ketahui tentang pembelajaran berdiferensiasi?
contoh alternatif jawaban 1
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh gutu yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Cara meningkatkan pemahaman guru tentang berbagai strategi pembelajaran berdiferensiasi salah satunya yang paling mudah adalah dengan kolaborasi antar teman sejawat. Selain itu guru juga menggali berbagai informasi di internet, dan berdiskusi dengan teman sejawat. Mencipatakan kegiatan yang bervariasi dan mengutamakan kebutuhan anak merupakan hal yang esensial dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, disini guru memegang peran penting sehingga dituntut untuk kreatif, inovatif dan melaksanakan pendidikan yang berpusat pada anak. Tingkat kecerdasan yang berbeda pula yang dimilikki oleh anak didik sangat perlu untuk diperhatikan , karena untuk melaksanakan pembelajaran akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anak didik, oleh karena itu sebagai guru kita hendaknya lebih peka terhadap berbagai permasalahan yang ada dan segera mencari solusinya.
contoh alternatif jawaban 2
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang memberikan akomodasi kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
3.Setelah menyaksikan video di atas, menurut Anda bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi? (terutama untuk memenuhi kebutuhan belajar murid).
contoh alternatif jawaban 1
ebagai seorang pendidik kita harus menyadari anak didik, datang ke sekolah, belum tentu memliki kesamaan ukuran, kesukaan, minat, waktu untuk memahami sesuatu, semua pasti berbeda karena setiap anak itu unik. Maka sebagai guru tidak berhak kita menyamakan cara mendidik, cara menuntun murid, kita harus memahami kebutuhan murid, minta belajar, kesiapan belajar murid, dan memahami profil belajarnya. Kita tidak bisa memaksakan murid langsung memahami materi yang kita ajarkan, mencapai nilai bagus secara instan dengan gaya mengajar kita yang sama. Maka, sebagai pendidik kita harus membuat keputusan yang masuk akal yang beroreintasi pada kebutuhan murid dengan pembelajaran berdiferensiasi. Oleh karena itu untuk memulai pembelajaran berdiferensiasi maka langkah awal yang harus dilakukan adalah memetakan kebutuhan murid, di awali pembelajaran untuk mengenal murid, sehingga minimal kita dapat mengetahui sedikit karakter murid. Jika tidak semua siswa dapat mengikutinya, maka guru dapat membuat instrumen pemetaan misalnya berupa angket yang berisi asesmen diagnostik awal, gaya belajar siswa, dan kendala yang mereka hadapi. Ini bertujuan untuk memetakan kesiapan belajar siswa, minat, dan profil belajar siswa. Sehingga kita dalam kegiatan belajar mengajar akan sukses dan anak didik dan kita sebagai pendidik menjadi bahagia bersama.
contoh alternatif jawaban 2
Setelah menonton video tersebut, menurut saya pembelajaran seharusnya dirancang berdasarkan pemahaman guru atas bakat atau kekuatan yang ada dalam diri tiap murid, karena kemampuan dan bakat seorang anak dengan anak lain pasti berbeda. Guru seharusnya melaksanakan pembelajaran sesuai kebutuhan masing-masing individu murid.
Pada saat pembelajaran dilaksanakan, guru harus mengarahkan murid untuk berkelompok dan tiap murid yang memiliki kemampuan, suku, agama, sifat yang sama harus disebar pada tiap kelompok agar tiap murid belajar untuk menerima tiap perbedaan dan saling menghormati, guru harus membuat strategi pembelajaran kepada murid yang beragam. Sedangkan dalam proses evaluas, guru seharusnya melakukan refleksi setiap melakukan pembelajaran untuk memperbaiki tiap strategi, media, dan komunikasi saat melakukan pembelajaran kepada murid yang beragam pada tiap kelas.
Pada intinya, berdasarkan video, kita diingatkan untuk menghargai anak sesuai dengan potensi dan kondisinya sebagai individu, tidak menggunakan tolak ukur kemampuan yang sama. Guru harus memberlakukan strategi yang sama beragamnya dengan karakter, bakat, kesiapan, dan potensi murid
4. Apa yang ingin Anda ketahui lebih lanjut tentang pembelajaran berdiferensiasi?
contoh alternatif jawaban 1
Yang ingin saya ketahui lebih lanjut tetang pembelajaran berdiferensiasi adalah penerapan kurikulum prototipe sehingga guru dan anak dapat berkolaborasi menciptakan pembelajaran yang sangat bermakna. Pembelajaran yang berpusat pada anak dan mengedepankan kebutuhan anak , dengan berbagai permasalahan yang dihadapi tentunya sehingga guru lebih siap untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Memilih Strategi yang tepat ataupun penyajian media pembelajaran yang menarik akankah dapat menunjang pembelajaran berdiferensiasi, saya ingin mengetahuinya lebih lanjut.
contoh alternatif jawaban 2
yang ingin saya ketahui lebih lanjut tentang pembelajaran diferensiasi yaitu : mengenai kelebihan dan kelemahannya serta pelaksanaan nya real di lapangan, sehingga pembelajaran diferensiasi bisa kita laksanakan/praktekan di sekolah kita , sebaik- baiknya. Karena kita ketahui bahwa :
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Disinilah yang menjadi prioritas/utama adalah kebutuhan murid/anak didik.
contoh alternatif jawaban 3
Saya ingin mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, sehingga bisa menerapkannya dengan tepat terhadap karakter murid saya. Saya juga ingin mengetahui pengalaman teman-teman lain seputar pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi.
Belum ada Komentar untuk " Modul 2.1.a.3 Mulai dari Diri Tentang Pembelajaran Berdiferensiasi"
Posting Komentar